Batas antara logam dan nonlogam dapat diketahui melalui tabel periodik unsur kimia, terdiri dari unsur yang mempunyai sifat-sifat peralihan antara logam dan nonlogam.[1] Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan nonlogam menunjukkan sifat ganda, misalnya unsur Berilium dan Aluminium. Unsur-unsur tersebut disebut sebagai unsur amfoter karena termasuk unsur logam, tetapi memiliki beberapa sifat unsur nonlogam. Selain itu, Boron dan Silikon merupakan unsur-unsur metaloid (semilogam) yang mana termasuk unsur nonlogam tetapi memiliki sifat-sifat unsur logam.[2] Unsur-unsur yang tampak seperti logam tetapi tidak memiliki banyak sifat yang sama dengan logam yaitu memiliki reflektifitas logam, tetapi merupakan penghantar listrik yang berada di antara konduktor dan isolator yaitu semikonduktor. Oliver Sacks mendeskripsikan unsur-unsur antara logam dan nonlogam membentuk batas.[3]
Munculnya industri semikonduktor pada tahun 1950an serta perkembangan elektronik dan zat padat sejak awal tahun 1960an, unsur-unsur ini dikenal sebagai “in-between elements” yaitu batas antara logam dan non logam.[4] Unsur-unsur yang umum dikenali sebagai unsur batas peralihan logam dan nonlogam adalah Boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge), Arsen (As), Telurium (Te).[5] Garis batas antara logam dan metaloid berbentuk diagonal. Polonium (Po) dan Astatin (At) terkadang juga digolongkan sebagai metaloid. Germanium (Ge) dan Antimon (Sb) terkadang juga digolingkan sebagai logam (perbatasan).[4]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search